Buat yang sedang cari-cari kerjaan sampingan yang menguntungkan, silahkan coba Lowongan Kerja berikut ini.

Dibutuhkan Admin Online Shop Di Magelang

adora magelang

YOGYAKARTA – Berdasarkan Program Kerja Fakultas Teknik Tahun 2017, POK Universitas Tidar Tahun Anggaran 2017 serta Peraturan BNSP 3 / BNSP / III / 2014 tentang Pedoman Ketentuan Umum Lisensi Lembaga Sertifikasi Profesi, Fakultas Teknik Untidar mengadakan Pelatihan Penyusunan Mata Uji Kompetensi (MUK). Tujuan dari pelatihan adalah meningkatkan kapasitas tenaga pengajar/Asesor kompetensi khususnya dalam penupload4yusunan perangkat sertifikasi kompetensi, serta tersusunnya Materi Uji Kompetensi (MUK) untuk memenuhi kebutuhan industri.  Melalui kegiatan ini asesor kompetensi yang bernaung di bawah LSP Untidar mampu menyusun materi uji kompetensi yang berkualitas, sehingga kualitas  mahasiswa  Untidar yang nantinya memegang sertifikasi kompetensi tidak diragukan kompetensinya oleh pihak pengguna lulusan. Dari 7 kelengkapan yang harus dipenuhi untuk mendapatkan lisensi sebagai Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP), salah satu yang belum tersusun di Universitas Tidar  adalah perangkat asesmen dalam proses uji kompetensi, yang di dalamnya terdapat perangkat Materi Uji Kompetensi (MUK). Berkenaan dengan hal-hal tersebut di atas, maka diperlukan “Pelatihan Penyusunan Mata Uji Kompetensi (MUK)”.

Kegiatan berlangsung selama 2 hari mulai tanggal 8-9 Desember 2017 bertempat di Disaster Oasis Training Center Jl. Kaliurang KM 21.5, Pakem, Sleman. Sebanyak 20 orang dosen Fakultas Teknik mengikuti pelatihan ini. Penyusunan Mata Uji Kompetensi diisi oleh 2 (dua) trainer dari BNSP, yaitu Heri Budi Utomo dan Siwystika Rahayu. upload2Hal-hal penting yang disampaikan trainer diantaranya bagaimana mengembangkan perangkat asesmen. “Persyaratan dasar pemohon sertifikasi harus dibuat secara detail. Misalnya persyaratan lulus pada mata kuliah tertentu harus jelas, termasuk nilai minimum yang diperoleh. Biaya sertifikasi juga harus ditetapkan dengan jelas. Apakah biaya yang tercantum adalah biaya asesmen per unit/per klaster/dsb”, jelas Heri Budi Utomo. Siwystika Rahayu menjelaskan beberapa point penting diantaranya mengenai kompetensi asesor, dokumen panduan mutu, dan SOP yang dibreakdown ke dalam formulir-formulir. “Yang harus dilakukan oleh setiap asesor adalah merencanakan dan mengorganisasikan Asesmen (MMA) , Mengembangkan Perangkat Asesmen (MPA), dan melaksanakan Asesmen Kompetensi (MAK) . Pada pelatihan ini peserta dibagi secara berkelompok sesuai dengan prodi, menyusun mata uji kompetensi (MUK) dengan didampingi dan dalam pengarahan trainer. (red. fbr)upload3

MAGELANG – Akreditasi Program Studi adalah proses evaluasi dan penilaian secara komprehensif atas komitmen Program Studi terhadap mutu dan kapasitas penyelenggaan program Tridharma Perguruan Tinggi, untuk menentukan kelayakan program akademiknya. Evaluasi dan penilaian dalam rangka akreditasi Program Studi dilakukan oleh tim asesor yang terdiri atas pakar sejawat dan/atau pakar yang memahami penyelenggaraan program akademik Program Studi. Keputusan mengenai mutu didasarkan pada evaluasi dan penilaian terhadap berbagai bukti yang terkait dengan standar yang ditetapkan dan berdasarkan  nalar dan pertimbangan rekan sejawat. Bukti-bukti yang diperlukan termasuk laporan tertulis yang disiapkan oleh Program Studi yang diakreditasi, diverifikasi dan divalidasi melalui kunjungan asesmen  lapangan tim asesor ke lokasi Program Studi. Akreditasi dilakukan untuk menentukan kelayakan program dan satuan pendidikan pada jalur pendidikan formal dan non formal setiap jenjang dan jenis pendidikan.

upload2

Program Studi Teknik Mesin (S1 dan D3) serta Teknik Sipil (S1) Fakultas Teknik Untidar saat ini sedang mempersiapkan pengajuan permohonan reakreditasi ke BAN PT pada tahun 2017. Persiapan menjelang akreditasi sangat penting, dimana target dari Program Studi adalah adanya peningkatan nilai akreditasi dari sebelumnya. Selama 3 hari, dari tanggal 28-30 November 2017 Fakultas Teknik mengadakan kegiatan karantina penyusunan borang akreditasi, sebagai bentuk komitmen untuk menghasilkan borang akreditasi yang komprehensif dan terintegrasi. Kegiatan dilaksanakan di Hotel Trio Magelang, diikuti oleh 25 orang yang terdiri dari pejabat struktural fakultas, dosen dan tenaga kependidikan yang terlibat dalam penyusunan borang. Wakil Rektor I Untidar, Prof. Dr. Joko Widodo, M.Pd. yang hadir membuka acara menyampaikan program studi dan institusi fakultas harus memiliki ambisi untuk meningkatkan akreditasi, yaitu meningkatkan penilaian mutu dan kelayakan institusi. “Akreditasi merupakan suatu proses dan hasil. “Proses disini dimaksudkan sebagai upaya dari BAN-PT untuk menilai dan menentukan status mutu, dan hasil adalah suatu status mutu itu sendiri”, jelasnya. “Strategi utama dalam meningkatkan akreditasi adalah komitmen pimpinan, sinergisme antar bidang, keterlibatan stakeholder, pembagian tugas yang jelas dan tidak overlapping, monev secara periodik untuk menilai kinerja task force termasuk pemenuhan kebutuhan dan kenyamanan dalam bekerja, sosialisasi ke segenap sivitas akademika dan stakeholder eksternal, simulasi berulang kali (desk evaluation dan site visit), dan tak lupa berdoa”, tambah Wakil Rektor I.

upload3

Kegiatan ini juga menghadirkan reviewer yaitu Prof. Dr. Kartono, M.Si. dari Universitas Diponegoro Semarang untuk memberikan review secara lengkap serta memberikan masukan untuk perbaikan naskah borang akreditasi. “Sasaran dari kegiatan karantina ini adalah tersusunnya Buku 3A dan 3B borang akreditasi yang siap diunggah, dan kami optimis nilai akreditasi akan meningkat”, ujar Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Fakultas Teknik Trisma Jaya Saputra, S.T., M.T. (UPL By.FBR)

MAGELANG – Lembaga legislatif di Indonesia sangat berpengaruh besar dalam berjalannya suatu ketatanegaraan, di mana pembentuk peraturan masyarakat, sistem pemerintahan itu sendiri hingga hukum yang berlaku. Terlepas dari itu, kampus khususnya Universitas Tidar memiliki lembaga tersebut sebagai percontohan atas lembaga legislatif di negara dengan miniatur negara yaitu kampus itu sendiri. Organisasi legislatif di Universitas Tidar terdiri dari Badan Legislatif Mahasiswa KM (BLM KM) Untidar dan Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Teknik (DPM F) di masing-masing Fakultas.

            Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Teknik (DPM FT) sebagai salah satu organisasi legislatif di Universitas Tidar berinisiatif mencetak kader-kader muda yang paham, andal dan mengerti tentang kelegislatifan yang berkembang di pemerintahan Indonesia dan kampus itu sendiri melalui kegiatan Training Legislatif (25/11). Training Legislatif ini mengusung tema Menciptakan Legislator Berwawasan Demokratis, Aspiratif, Solutif dan Profesional yang diharapkan dapat bermanfaat bagi mahasiswa khususnya organisator legislatif.

Upload1

“Saya sebagai mahasiswa umum sangat antusias dalam acara ini, di sini banyak pengetahuan baru tentang hal legislatif, secara umum organisasi legislatif tidak banyak yang begitu paham. Adanya kegiatan ini sedikitnya membuat saya lebih paham lagi dan tertarik tentang organisasi ini.” Terang Febrianto, salah seorang peserta.

            Dalam kegiatan, terdiri dari lima sub materi kelegislatifan dengan tiap-tiap materi disampaikan oleh pemateri yang mumpuni di bidangnya. Materi tentang “Sistem Pemerintahan di Indonesia” oleh Wakil Ketua DPRD Kabupaten Magelang―Bapak Yogyo Susaptoyono, materi tentang “Ke-DPM-an” oleh Ketua DPM FT Universitas Negeri Semarang 2017, materi tentang “Ke-legislatif-an” oleh Ketua DPM FT Universitas Negeri Yogyakarta 2017, materi tentang “Teknik Sidang” oleh Anggota Komisi A (Legislasi) DPM FT Universitas Negeri Yogyakarta dan materi terakhir tentang “Ke-KPRF-an” oleh Komisi Pemilihan Umum Fakultas Teknik (KPU FT) Universitas Negeri Semarang 2016. Setiap selepas penyampaian materi, diadakan sesi tanya jawab sehingga setiap materi yang disampaikan dapat dilengkapi tentang ketertarikan peserta pada materi itu sendiri.

Training Legislatif dihadiri oleh 37 peserta dengan harapan kepesertaan sebanyak 30 orang. Peserta yang minim diharapkan agar kegiatan singkat ini dapat diterima dengan baik oleh para peserta. Selain peserta dari Universitas Tidar sendiri, beberapa peserta berasal dari kampus di Magelang.

upload3

“Biasanya, mahasiswa umum atau aktivis kampus sekalipun, lebih menyukai berbau eksekutif. Sementara legislatif tak terlalu populer di kalangan mahasiswa. Saya sendiri pun merasa banyak hal yang harus dikaji kembali untuk DPM FT Untidar selanjutnya agar mampu sejajar dengan Universitas lain. Kami mengadakan kegiatan ini bukan hanya sebagai fasilitator mahasiswa dengan ketertarikannya atas legislatif, namun kami pun belajar membenahi dan menjadikan DPM FT lebih baik lagi. Banyak pengetahuan baru yang kami terima sebagai panitia sekalipun.” Jelas Sugesty Nurchadjati, selaku Ketua Panitia. Melihat dari itu, DPM FT Universitas Tidar turut bersyukur atas keminatan yang cukup banyak sekaligus diharapkan kegiatan ini menjadi awal tercetaknya mahasiswa-mahasiswa yang mencintai organisasi legislatif baik di kampus ataupun negara. “VIVA LEGISLATIVA”.(By. FBR)