Tim Electrical Soldering Raih Juara Business Plan Competition. (ft.untidar.ac.id/ dok)

Magelang. Tim Electrical Soldering dari Program Studi Teknik Elektro FT UNTIDAR berhasil raih juara 3 dalam Business Plan Competition. Kegiatan ini merupakan bagian dari acara Tidar Entrepreneur Award berlangsung tanggal 17 Desember 2023 di Gedung Multimedia Universitas Tidar.

Tim yang terdiri dari, Tri Cahyo Aji, Muhammad Farhan Pranada, Riki Makruf, dan Alvin Nur Syamsuddin ini dketuai oleh Muhamad Rizky Ari Pangestu.

“Alhamdulillah kami berhasil meraih juara dalam program ini. Berhasil bersaing dengan 46 tim lain dalam kategori jasa dan perdagangan”, ujar Rizky selaku ketuat tim.

“Hal ini semakin meningkatkan semangat dan kepercayaan diri kami dalam merintis bisnis ini. Bisnis dalam bidang elektronika masih sangat dibutuhkan dan sangat relevan hingga saat ini dan masa mendatang”, tambahnya.

Tidar Entrepreneur Award merupakan  acara yang diadakan oleh HIPMI PT UNTIDAR. Dengan mengusung tema “Innovative Sustainability Entrepereneurship”, acara ini diharapkan mampu meningkatkan motivasi mahasiswa untuk merintis usaha. Hal ini sesuai dengan semangat UNTIDAR dalam mewujudkan universitas yang unggul dalam kewirausahaan.

Penulis: Seto, Editor: Sulis

Sebanyak 116 Calon Wisudawan Fakultas Teknik Universitas Tidar yang akan mengikuti wisuda periode 65 tahun 2023 diberikan pembekalan agar siap menghadapi kehidupan di dunia kerja dan masyarakat pada hari Jumat, 24 November 2023. Bertempat di Gedung FT 2 Lantai 3 Fakukltas Teknik selain calon wisudawan juga hadir para pejabat fakultas, dosen, tenaga kependidikan serta mahasiswa.

Acara pembekalan ini dibuka secara langsung oleh Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Dr. Sigit Iswahyudi, S.T., M.T. Beliau berpesan kepada para calon wisudawan agar ilmu yang telah diperoleh selama kuliah di Fakultas Teknik dapat menjadi bekal untuk menghadapi dunia kerja serta kehidupan bermasyarakat. “Semoga para wisudawan dapat selalu ingat dan menerapkan karakter TIDAR dalam diri masing-masing. Sebagai alumni Universitas Tidar harus mampu mengimplementasikan karakter yang Tangguh, Integratif, Dedikatif, Aktif, dan Responsif agar dapatr lebih sukses lagi” ujar beliau dalam sambutannya.

Dalam kesempatan ini hadir pula dari PT. Telekomunikasi Indonesia (Telkom) Pusat Magelang yaitu Safaat Aufahasan Adzka, SE., MBA., CCNA selaku Manager Shared Service General Support. Beliau membagikan pengalaman dan strategi jitu untuk dapat diterima di dunia kerja bagi lulusan Fakultas Teknik.”Keberhasilan dalam dunia kerja dipengaruhi oleh 3 hal. Formal learning yang berasal dari bangku kuliah, development relationship yang diperoleh dari proses mentoring baik dari dosen maupun dari orang yang lebih berpengalaman serta yang terakhir dan yang paling berpengaruh besar adalah tentang pengalaman”, pesan Safaat kepada wisudawan.

Kegiatan pembekalan ini merupakan kegiatan rutin yang diadakan oleh Fakultas Teknik Universitas Tidar. Melalui pembekalan ini diharapkan menambah wawasan dan pengetahuan kepada calon wisudawan sebelum benar-benar terjun dalam dunia kerja maupun kehidupan bermasyarakat.

Penulis: Seto Editor: Sulis

MAGELANG _ Di masa pandemi Covid-19, Himpunan Mahasiswa Teknik Mesin Universitas Tidar mendatangkan praktisi dari dunia industri secara virtual dalam acara Seminar Online dengan tema “Permesinan Industri dan Tantangannya di Era Industri 4.0”. Beliau adalah Dian Setyo Haryono, Staff New Model, Catia Section dari PT Honda Prospect Motor, Karawang. Sejatinya, ini merupakan langkah alternatif sebagai pengganti mata kuliah Permesinan Industri dan Elektroplating yang diampu oleh Ikhwan Taufik, S.Pd., M.Eng.

Peserta Seminar Online yang diadakan dua kali yaitu Batch #1 pada Sabtu (16/5) dan Batch #2 pada Sabtu (6/6) lalu, dibatasi hanya bisa diikuti mahasiswa internal yang mengambil mata kuliah Permesinan Industri dan Elektroplating. Sedikitnya ada tiga kelas yang mengikuti acara ini. Antusiasme peserta cukup tinggi jika dilihat dari pertanyaan-pertanyaan yang diajukan pada saat sesi tanya jawab. Salah satunya adalah Arjuni Syafangatun yang menanyakan tentang skill-skill yang sebaiknya dikuasai mahasiswa agar bisa menjadi poin plus saat terjun di dunia industri.

Menurut Dian Setyo Haryono, permesinan di industri saat ini sangat integrated. Artinya, masing-masing section ataupun plan saling terintegrasi. Oleh karenanya, banyak tantangan yang harus dihadapi apalagi di era Revolusi Industri 4.0 ini. Banyak skill tambahan yang harus dipelajari secara mandiri oleh mahasiswa agar bisa bersaing dan menjadi poin plus saat terjun di dunia industri, khususnya saat interview kerja. Jadi, mahasiswa tidak boleh cepat puas hanya karena telah mendapat nilai A dari dosen. Namun, mahasiswa harus tetap belajar hal-hal baru khususnya skill tambahan yang mendukung perkuliahananya. Pak Dian, sebutan akrabnya, mencontohkan dirinya sendiri.

Dulu, sama seperti mahasiswa pada umumnya saat sedang menempuh kuliah, beliau pun hanya belajar software yang diajarkan di kampus saja. Namun, saat sudah terjun di dunia industri, ternyata software yang digunakan berbeda. Oleh karena itu, ia pun belajar software yang baru dikenalnya tersebut. Hingga saat ini, beliau menjadi Staff New Model di Catia Section karena semangat belajarnya dalam mempelajari hal-hal baru.

Senada dengan pernyataan dari Dian Setyo Haryono, Ikhwan Taufik, S.Pd., M.Eng., dosen jurusan Teknik Mesin Untidar menambahkan bahwa dunia permesinan ataupun manufaktur tidak hanya sebatas turning, milling, drilling, dll. Itu baru sedikit contoh dari jenis proses manufaktur subtraktif (Subtractif Manufacturing). Kenyataannya, masih ada Formative Manufacturing, Additive Manufacturing, bahkan juga ada proses Micro Machining. “Jadi, saya berharap mahasiswa mempunyai struggle yang lebih kuat lagi untuk belajar dan terus belajar hal-hal yang baru,” ujar Taufik.

Taufik berharap, “Dengan adanya seminar ini, setidaknya mahasiswa menjadi lebih terbuka wawasannya bahwa mata kuliah Permesinan Industri dan Elektroplating sangat penting peranannya di dunia Industri.” Selain itu, beliau juga menambahkan, walaupun dalam masa pandemi Covid-19 seperti saat ini, semangat belajar mahasiswa harus senantiasa dipupuk dan tidak boleh kendor hanya karena jarak. Mahasiswa harus tetap semangat belajar secara mandiri dari rumah masing-masing. Tidak lupa, beliau juga mengapresiasi pengurus Himpunan Mahasiswa Teknik Mesin Universitas Tidar yang telah berinisiatif membuat acara-acara kreatif semacam ini. (Edit. endah & fibra)

UNTIDAR _ Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Teknik (BEM FT) Periode 2020 Universitas Tidar mengadakan acara pelantikan para pengurus BEM FT Periode 2020 yang bertempat di ruang E.01.04.09 Gedung Fakultas Teknik pekan lalu (21/2). Acara ini di hadiri oleh seluruh anggota BEM FT dengan total 47 orang. Seluruh anggota tersebut berasal dari Program Studi Teknik Mesin S1, Teknik Mesin DIII, Teknik Sipil S1 dan Teknik Elektro S1. Sebelum puncak acara diadakan pemilihan calon pengurus yang dilakukan dengan cara wawancara secara langsung.  

Anggota yang telah terpilih ditetapkan dan dilantik pada acara tersebut oleh ketua BEM FT. Dalam acara pelantikan yang dipimpin langsung oleh Ketua BEM FT Periode 2020, Wakil Ketua membacakan Surat Keputusan Ketua BEM FT Periode 2020 Tentang Pengangkatan Kepengurusan kepada Anggota yang hadir. Setelah seluruh anggota yang hadir sepakat, selanjutnya ditandatangani oleh Ketua BEM FT Periode 2020. Setelah Penandatangan seluruh pengurus terpilih mengucapkan Ikrar Sumpah Jabatan Pengurus yang dipimpin oleh Ketua dan Wakil BEM FT periode 2020. Acara Pelantikan Pengurus BEM FT Periode 2020 ditutup dengan penyerahan Surat Penugasan Kepada Seluruh Anggota Pengurus BEM FT Periode 2020 yang terpilih dan foto bersama untuk dokumentasi organisasi.

Melalui acara ini maka telah resmi Pergantian Pengurus BEM FT dari yang lama ke Pengurus BEM FT Periode 2020. Dengan ini diharpkan kepengurusan yang baru dapat terus melanjutkan visi misi dan cita-cita dari organisasi BEM FT tersebut, serta dapat menjadi wadah untuk berlatih berorganisasi, forum komunikasi antar mahasiswa, dan tukar pikiran demi kemajuan bersama, dapat menjadi pribadi yang memiliki kemampuan akademik untuk mengembangkan teknologi dan mengembangkan ilmu pengetahuan yang inovatif dalam membangun masyarakat di sekitarnya, bangsa dan negara melalui pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi. (Wrt.:Fibra)

Himpunan Mahasiswa Teknik Sipil (HMTS) Universitas Tidar kembali menggelar kegiatan bersih-bersoh dan pengecatan masjid di sekitar wilayah kampus, Sabtu (22/06).

Pada tahun ke-3 ini, kegiatan Charity On Identity yang bertemakan “Find Your Identity In Our Unity and Dedication” ini dilaksanakan di 9 masjid di sekitar wilayah Kelurahan Potrobangsan, Magelang Utara. Masjid tersebut yaitu Majid An – Nur, Masjid Salahuddin, Masjid Baitul Makmur, Masjid Al Hidayah, Masjid Al Hidayah Potribangsan, Masjid Nurul Huda, Masjid Ujhuwah, Masjid Mujahiddin, dan Masjid At-Taqwa.

“Kegiatan ini sangat bagus. HMTS sudah tahun ke-3 ini rutin melaksanakan kegiatan bersih-bersih dan mengecat masjid An Nur,” ujar Samsudin selaku Takmir Masjid An-Nur.

Kegiatan ini mendapat dukungan penuh dari masyarakat. Menurut mereka dengan adanya kegiatan ini mereka bisa jadi lebih kenal dengan UNTIDAR khususnya para Mahasiswa Teknik Sipil.

“Saya rasa kegiatan Bersih-bersih dan mengecat masjid ini cukup baik untuk dilakukan sebab selain masjid terlihat bersih dan indah untuk dipandang juga, harapannya tidak hanya sekedar bersih-bersih dan mengecat nantinya juga ikut meramaikan masjid tersebut,” ujar Agus, salah satu warga sekitar Masjid Al hidayah.

Kegiatan dimulai mulai 07.00 Wib dimana seluruh peserta berkumpul dan melakukan briefing termasuk pembagian tim untuk masing-masing lokasi masjid. Selanjutnya tim beserta koordinator lapangan berangkat menuju lokasi yang ditentukan dengan berjalan kaki. Bersih-bersih masjid HMTS ini berakhir pukul 12.00 Wib dan seluruh peserta kembali ke kampus.

“Kegiatan bersih-bersih masjid akan kami pertahankan sebagai kegiatan rutin. Tidak hanya mendapatkan bonus pahala, kita juga belajar mendekatkan diri kepada masyarakat sekitar kampus,inilah wujud nyata pengabdian masyarakat,” pungkas Umum selaku Ketua Panitia. (Sheva Yekti Anartany-HMTS/DN)

MAGELANG – Sabtu (22/6) Dalam serangkaian acara Charity On Identity yang bertemakan “Find Your Identity In Our Unity and Dedication” Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Tidar mengadakan kegiatan bersih-bersih dan mengecat Masjid, di 9 Masjid yang berada disekitar area kampus antara lain Majid An – Nur, Masjid Salahuddin, Masjid Baitul Makmur, Masjid Al Hidayah, Masjid Al Hidayah Potribangsan, Masjid Nurul Huda, Masjid Ujhuwah, Masjid Mujahiddin, Masjid At-Taqwa.

“saya merasa senang dengan kegiatan ini karena setahun sekali mahasiswa teknik sipil untidar melaksanakan kegiatan bersih-bersih dan mengecat masjid” ujar Samsudin selaku Takmir masjid An-nur

Kegiatan seperti ini juga pernah dilakukan pada tahun lalu, kegiatannya hampir sama yaitu Bersih-bersih dan mengecat masjid tetapi yang membedakan yaitu pada tahun lalu juga di isi dengan jualan sembako dengan harga murah karena tahun lalu bertetapan juga dengan bulan Ramadhan.

Rupanya kegiatan ini mendapat dukungan penuh dari masyarakat karena menurut mereka dengan adanya kegiatan ini mereka bisa jadi lebih kenal dengan para Mahasiswa khususnya Mahasiswa Teknik sipil Untidar.

“Saya rasa kegiatan Bersih-bersih dan mengecat masjid ini cukup baik untuk dilakukan sebab selain masjid terlihat bersih dan indah untuk dipandang juga, harap

annya tidak hanya sekedar bersih-bersih dan mengecat nantinya juga ikut meramaikan masjid tersebut” ujar Agus, Salah satu warga sekitar Masjid Al hidayah.

Kegiatan dimulai mulai 07.00 Wib dimana seluruh peserta berkumpul dan melakukan briefing termasuk pembagian tim untuk masing-masing lokasi masjid. Selanjutnya tim beserta koordinator lapangan berangkat menuju lokasi yang ditentukan dengan berjalan kaki. Bersih-bersih masjid HMTS ini berakhir pukul 12.00 Wib dan seluruh peserta kembali ke kampus.

“Saya mengharapkan kegiatan bersih bersih masjid, akan bertahan dan berlanjut ke adek adek yang akan datang, soalnya kegiatan bersih bersih seperti ini selain mendapat pahala juga mendekatkan kita baik sesama mahasiswa maupun masyarakat sekitar” tutup Umam selaku ketua panitia.

Upl. FBR

MAGELANG – Tiga mahasiswa Universitas Tidar (Untidar) menciptakan inovasi layanan monitor kesehatan Lansia terintegrasi smartphone android dengan nama ELMOS ( Elderly Health Monitor System). Inovasi inipun lolos dan dibiayai Program Kreatifitas Mahasiswa Karsa Cipta  (PKM-KC).

Ketiga mahasiswa tersebut adalah Choirul Anam (S-1 Teknik Mesin), Gany Haryaguna (S-1 Teknik Mesin), dan Muhammad Ilham Rosyadi (S-1 TeknikMesin). Pelaksanaan program ELMOS ( Elderly Health Monitor System) di wilayah Magelang dan sudah dilaksanakan.

Choirul Anam mengatakan, pogram ini dilatar belakangi meningkatnya populasi menua (aeging population) di Indonesia yang tidak diimbangi dengan peningkatan inovasi layanan kesehatan terhadap lansia. Maka tercipta inovasi layanan monitor kesehatan lansia dengan mengintegrasikan ke smartphone android.

“ELMOS menjadi terobosan untuk memberikan layanan kesehatan lansia yang dimudahkan dengan mengintegrasikannya dengan smartphone android. Kami sudah menguji coba ELMOS di Laboratorium Elektronik Untidar,” ujarnya di kampus, kemarin.

Inovatif

          Dijelaskan, ELMOS diwujudkan dalam bentuk gawai yang berisi mikrokontroler arduino. Sensor detak jantung, sensor suhu DS18b20, dan sensor accelero meter MPU 6050, dan modul Bluetooth yang dikemas menjadi alat yang inovatif dan mudah digunakan oleh lansia.

            Dalam alat ini, Lansia akan di deteksi jumlah detak jantung per menit (Beat per Minute / BPM), Jumlah suhu tubuh dengan satuan derajat selsius (*C), dan deteksi Lansia apa bila Lansia mengalami jatuh maka ELMOS akan mengirim pemberi tahuan ke smartphone apa bila pengguna jatuh.

            “Selama praktik uji coba beberapa kali dan disbandingkan dengan keadaaan aktual, hasil uji coba mengindikasikan hasil pembacaan alat mengalami perbedaan yang sedikit, itu berarti alat ini memiliki margin error yang kecil,”  katanya.

            Anam berharap, ELMOS dapat menjadi solusi peningkatan layanan kesehatan lansia untuk menghadapi peningkatan populasi menua (aeging population) di Indonesia. Alat ini bermanfaat sebagai layanan monitor kesehatan lansia yang inovatif, efektif, dan mudah digunakan serta berkelanjutan.

            “Kedepan akan terus kami kembangkan alat ini. Bukan tidak mungkin beberapa tahun lagi masyarakat lansia akan membutuhkan layanan kesehatan lansia yang inovatif dan mudah digunakan. Harapannya ELMOS bias menjadi jawaban akan inovasi layanan monitor kesehatan lansia untuk menghadapi peningkatan populasi menua (aeging population) di Indonesia,” jelasnya.(Upl : FBR)