MAGELANG _ Pada Sabtu, 8 Agustus 2020, Jurusan Teknik Sipil Universitas Tidar menyelenggarakan kegiatan seminar online bertajuk “Transportasi Publik di Era New Normal”. Kegiatan ini menghadirkan Drs. Budi Setiyadi, S.H., M.Si. sebagai pembicara kunci. Beliau merupakan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan. Pembicara lain yang diundang dalam acara ini adalah Prof Yusak Susilo, Dr. Eng. Muhammad Isran Ramli, ST., MT., Ir. Aditia Kesuma Negara, S.T., M.Sc. IPM dan Prof. Dr. Ir. Mudjiastuti Handajani, MT. Keempat pembicara merupakan akademisi dan praktisi transportasi publik yang memiliki keahlian dan pengamalan yang mumpuni di bidangnya, baik di tingkat nasional maupun internasional.

Sebagaimana diketahui, Pandemi covid-19 telah melumpuhkan berbagai sendi kehidupan. Turunnya aktivitas distribusi barang dan jasa serta pembatasan aktivitas sosial lainnya juga berimbas di sektor transportasi. Salah satu sektor transportasi yang sangat terpengaruh adalah sektor transportasi publik. Transportasi publik mengalami penurunan jumlah penumpang ditambah dengan adanya pembatasan factor muat angkutan umum. Saat ini sudah ada kebijakan aktivitas sosial dengan kebiasan baru, namun transportasi publik masih menjadi sektor yang cukup mengkhawatirkan. Penyampaian materi oleh para pembicara hari ini diharapkan dapat membuka wawasan dan pengetahuan untuk mengembangkan solusi pemecahan masalah transportasi publik saat ini.

Pada sesi keynote, pembicara menyampaikan mengenai Kebijakan Kebijakan Pengembangan Transportasi Publik khususnya Angkutan Perkotaan di Era New Normal. Beberapa kota-kota besar di dunia, seperti Tokyo dan London telah menerapkan strategi pengoperasian angkutan umum di tengah pandemic Covid-19. Protokol kesehatan ketat di negara-negara tersebut diberlakukan kepada penumpang dan operator seperti himbauan penggunaan masker, mencuci tangan dan menggunakan hand sanitizer, physical distancing, penggunaan smart card, disinfeksi kendaraan setiap hari, penyediaan hand sanitizer stations, penggunaan masker oleh petugas, pembatasan kapasitas, serta penggunaan alternative moda yang lain, yaitu sepeda dan berjalan dengan aturan yang ketat. Sebagai alternatif traffic demand management (TDM), pemerintah kota London menaikkan tarif congestion pricing untuk menutupi kerugian operasional transportasi public. Belajar dari negara-negara tersebut, pemerintah mengeluarkan kebijakan tranportasi darat menyesuaikan pandemi, yaitu perubahan paradigma dimana aspek kesehatan sebagai unsur yang harus dipenuhi dalam mewujudkan pelayanan transportasi darat selain Aman, Selamat, Tertib dan Lancar (penggunaan masker, hand sanitizer, pembatasan operasi & penyesuaian load factor angkutan), perubahan pola pelayanan sektor transportasi darat (sarana, prasarana, lalu lintas dan angkutan) dan percepatan penerapan IT dalam pelayanan sektor transportasi darat (perizinan online, e-tiketing, dll)

Pada materi kedua, Prof Yusak Susilo yang berafiliasi di Institute For Transport Studies, University of Natural  Resources and Life Science, Vienna Austria menyampaikan paparan mengenai Lesson Learn Transportasi Publik di Austria dan Eropa dan perubahan pola transportasi public di Austria pada khususnya dan di Eropa pada umumnya serta tantangannya di era new normal. Materi ketiga disampaikan oleh Dr. Eng. Muhammad Isran Ramli, ST., MT yang merupakan ketua Forum Studi Transportasi Antar Perguruan Tinggi (FSTPT) dan dosen Teknik Sipil Universitas Hasanudin. Materi ketiga disampaikan dengan tema mengenai kajian dan penelitian di Perguruan Tinggi mengenai Transportasi Publik di era New Normal. Ir. Aditia Kesuma Negara, S.T., M.Sc. IPM. selaku GM Operasi dan Pelayanan PT LRT Jakarta berkesempatan menyampaikan materi mengenai operasional LRT sebelum dan sesudah  New Normal. Pembicara terakhir hadir sebagai perwakilan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Wilayah Jawa Tengah, yaitu Prof. Dr. Ir. Mudjiastuti Handajani, M.T. Prof Mudji, begitu beliau akrab dipanggil, adalah dosen Teknik Sipil Universitas Semarang yang telah meraih banyak penghargaan di tingkat nasional dan memiliki puluhan publikasi, baik skala nasional maupun internasional.

Kegiatan seminar online ini telah diikuti oleh 1280 peserta yang berasal dari Sabang sampai Merauke, baik yang berprofesi sebagai mahasiswa, akademisi, maupun SKPD-SKPD terkait di wilayah kota dan kabupaten Magelang. Penyelenggaraan seminar dilakukan dengan aplikasi Zoom Clouds Meeting dan live streaming youtube. Dalam pelaksanaannya, peserta sangat antusias mengikuti kegiatan ini, dimana pada sesi Tanya jawab, banyak sekali pertanyaan yang diajukan kepada narasumber sehingga tidak semua pertanyaan dapat dijawab oleh narasumber mengingat adanya keterbatasan waktu penyelenggaraan seminar online.

Di akhir kegiatan, seluruh pemateri mampu menyajikan materi dengan menarik dan sarat informasi serta pengetahuan yang penting sehingga mampu membuka wawasan peserta mengenai penyelenggaraan transportasi publik di era new normal saat ini. Walaupun tantangan yang dihadapi dalam penyelenggaraan angkutan public sangatlah besar, dengan adanya seminar ini diharapkan dapat menjadi inspirasi dalam penyelenggaraan angkutan publik di Indonesia pada umumnya.  

Edit : fibra

MAGELANG _ Dosen Program Studi Teknik Mesin (S1), Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Tidar (Untidar) melaksanakan Pengabdian Program Kemitraan Masyarakat (PKM) di Musholla Asy Syafi’i Dukuh Sanden RT:1/RW:8 Kramat Selatan, Magelang Utara. Kegiatan yang diketuai oleh Ikhwan Taufik, S.Pd., M.Eng. dengan anggota Ir. Kun Suharno, M.T. ini berupa, “Pelatihan Pemrograman Penanda Waktu Sholat Digital Berbasis Mikrokontroler”. Sasaran dari program ini adalah para remaja yang tergabung dalam Ikatan Remaja Mushola Asy-Syafi’i (IRMA). Mereka dilatih untuk belajar atau “Ngaji” pemrograman mikrokontroller yang merupakan salah satu bagian kecil dari bidang Teknologi Mekatronika.

Kegiatan ini merupakan program tahunan yang diadakan oleh Universitas Tidar guna menjaring kemitraan dengan masyarakat sekitar. Penyerahan secara simbolis hasil pelatihan berupa jam digital penanda waktu sholat ini dilaksanakan pada Rabu, 5 Agustus 2020, di Mushola Asy-Syafi’i dan disaksikan tokoh masyarakat, Ketua RT, Ketua RW, Imam Musholla Asy-Syafi’i, dan tentunya para remaja yang mengikuti pelatihan.

Para remaja yang mengikuti pelatihan pemrograman ini sebelumnya melakukan kegiatan awal berupa pengenalan bagian dari komponen-komponen chip mikrokontroler. Selanjutnya, para remaja diajarkan merangkai chip mikrokontroler yang telah disediakan dengan komponen lain. Setelah terpasang, mereka diajarkan cara memprogram mikrokontroler tersebut dengan menggunakan laptop. Mereka juga mendapatkan ilmu bagaimana memprogram lampu LED dari yang paling sederhana, Running LED, memrogram 7 Segment, dan masih banyak lagi yang dipelajari, sehingga mereka bisa mengerti dasar pemrograman jam penanda waktu sholat digital berbasis mikrokontroler.

“Memang yang dipelajari adalah dasar-dasar pemrograman mikrokontroler mulai dari nol, mengingat latar belakang dan variasi umur yang berbeda-beda. Ini merupakan tantangan tersendiri bagi kami,” tutur Ikhwan Taufik, S.Pd., M.Eng. yang akrab disapa Uncle Taufik oleh remaja setempat. Taufik juga menambahkan bahwa program pelatihan ini bisa menjadi salah satu ajang untuk menjawab tantangan revolusi industri 4.0 karena teknologi mekatronika adalah salah satu teknologi kunci di dalamnya. “Nantinya, unsur teknologi Mekatronika akan banyak ditemukan dalam kehidupan sehari-hari untuk otomatisasi seperti pada peralatan-peralatan rumah tangga, jam digital, robot, mesin-mesin otomatis, alat pendeteksi api, teknologi 3D Printing, sistem kontrol kendaraan, dan masih banyak lagi,” ujar Taufik.

Dengan adanya kegiatan ini, para remaja merasa senang karena mendapat ilmu pengetahuan dan wawasan baru tentang teknologi revolusi industri 4.0. “Kegiatan ini sangat mengasyikkan dan menambah keterampilan baru. Semoga dengan adanya kegiatan ini kita sebagai para remaja lebih giat lagi untuk belajar, belajar, dan belajar terutama tentang teknologi modern,” ujar Rivan, salah satu remaja yang menjadi peserta.

Selama kegiatan pelatihan dan acara penyerahan secara simbolis hasil pelatihan dari kegiatan tersebut, penerapan protokol kesehatan tetap diperhatikan. Mengingat saat ini sedang berada di masa transisi pendemi ke masa new normal. Tim pengabdian membatasi peserta dan masyarakat yang diundang, physycal distancing diterapkan, sabun cuci tangan dan handsanitazer disediakan, serta semua peserta dan undangan diberi masker untuk dipakai.

Taufik juga berharap, dengan adanya pelatihan ini para remaja di sekitar Musholla Asy Syafi’i bisa lebih “meramaikan” Musholla tersebut. Jadi, Musholla tidak hanya sekedar untuk tempat beribadah berupa sholat berjama’ah dan mengaji Al Qur’an saja. Namun, bisa juga digunakan untuk “ngaji” atau belajar tentang ilmu agama serta pengetahuan lainnya seperti pada pelatihan yang telah dilaksanakan. “Saya juga berharap, Adik-adik di sini menjadi tambah rajin untuk ke Musholla. Selain itu, pelatihan ini juga bisa menjadi bekal Adik-adik jika hendak mengembangkan untuk berwirausaha di bidang teknologi. Misalnya jasa pembuatan jam musholla digital, running text, maupun lainnya,’’ tutur pria berdarah asli Kebumen tersebut.

Ir. Kun Suharno, M.T. menambahkan bahwa kegiatan Pengabdian Program Kemitraan Masyarakat (PKM) seperti ini berpotensi untuk dilanjutkan dengan program-program inovatif lainnya. “Universitas Tidar saat ini lebih memprioritaskan daerah di sekitar kampus untuk dijadikan lokasi pengabdian, seperti di Dukuh Sanden ini,” ujar Ir. Kun Suharno, M.T. Hal tersebut disambut baik oleh Ketua RW setempat.  Dalam sambutannya, selain berterima kasih, beliau juga berharap kemitraan yang sudah terjalin saat ini bisa terus berlanjut. “Nanti juga akan kami sampaikan saat rapat rutin di tingkat kelurahan, bahwa di RW: 8 Dukuh Sanden ini telah dilaksanakan kegiatan yang sangat bermanfaat dan kedepannya kami akan meminta dukungan dari pihak kelurahan untuk mengembangkan kemitraan dengan Universitas Tidar,” ujar beliau.

*)Penulis: Wahyu Ningsih (Alumni Universitas Tidar / Remaja Musholla Asy Syafi’i)

*)Editor: Fibra Budyasoko.

Magelang _ Himpunan Mahasiswa Mesin (HMM) Fakultas Teknik (FT) Universitas Tidar sukses mengadakan Webinar Series #2 dan menarik perhatian 508 peserta yang berasal dari dalam negeri maupun luar negeri pada Senin, 27 Juli 2020 lalu. Acara yang mendapat dukungan penuh dari para dosen lintas jurusan di Fakultas Teknik ini mengambil tema “Material Science: Progress And Challenge of Welding dalam Arah Riset Nasional.” Hal ini mendapat apresiasi positif dari Prof. Dr. Ir. Mukh Arifin, M.Sc. (Rektor Universitas Tidar) dalam sambutannya. Beliau sangat antusias dengan acara ini karena topik yang dipilih sangat fokus dan spesifik, yaitu tentang Welding (Pengelasan).

Gambar: Prof. Dr. Ir. Mukh Arifin, M.Sc. Rektor Universitas Tidar

Keynote Speaker di acara Webinar dengan host Sri Hastuti, S.T., M.T. ini adalah Prof. Dr. Triyono S.T., M.T. yang merupakan Kepala Program Studi Doktor (S3), Universitas Sebelas Maret. Beliau memaparkan tentang “Teknologi Penyambungan dan Pemrosesan Material Berbasis Friction-Stir (Gesek-Aduk). Beliau juga menambahkan, jika membahas lebih lanjut tentang prioritas riset nasional, sedikitnya ada sembilan bidang yang dibahas. Welding sendiri merupakan prioritas riset nasional di bidang  energi baru terbarukan, material maju, kemaritiman, transportasi, pertahanan, dan keamanan. Oleh karena itu, materi yang disampaikan banyak menyinggung tentang  Friction Stir Welding (FSW) dan Friction Stir Processing (FSP).

Pemateri selanjutnya adalah Prof. Ir. Ts. Dr.-Ing. Yupiter HP Manurung CEng IWE VDI (Director of SMRI) dari UiTM Shah Alam Malaysia. Isi dari pemaparan beliau yaitu tentang Virtual Manufacturing (VM) for Welding Process. Beliau juga banyak bercerita tentang SMRI (Smart Manufacturing Research Institute) yang sebenarnya memiliki enam unit. Namun, di acara  webinar yang dimoderatori oleh Dosen Teknik Mesin (S1) Ikhwan Taufik, S.Pd., M.Eng. kali ini, beliau lebih fokus berbicara tentang Manufacturing, Dynamic and Numerical Computation atau Virtual Manufacturing khususnya untuk proses welding. Beliau mengatakan bahwa Virtual Manufacturing dapat mengoptimalkan proses dan desain berbagai macam variasi tanpa melakukan eksperimen secara fisik serta dapat melihat prosesnya. Selain itu, hal tersebut juga sekaligus dapat mengukur secara detail sehingga bisa lebih optimal dan dapat memberikan gambaran produk walaupun tidak seratus persen perhitungannya benar.

Gambar: Prof. Ir. Ts. Dr.-Ing. Yupiter HP Manurung CEng IWE VDI
(Director of SMRI) dari UTM Shah Alam Malaysia

Narasumber selajutnya yaitu Ir. Slamet Subagyo, IWE (Direktur INLASTEK Welding Institute) yang menjelaskan tentang permasalahan kesiapan kerja dan sertifikasi kompetensi di bidang pengelasan bagi mahasiswa. Beliauu menegaskan bahwa saat ini yang dibutuhkan di perusahaan tidak terlalu mengacu pada tingkat pendidikan. Akan tetapi, yang lebih penting adalah skill atau kemampuan yang dimiliki mahasiswa. Hal tersebut sebagai pertimbangan penempatan keerja nantinya. Misal ada di bagian operator teknisi, Engineering, fabrication, dan inspection.

Selanjutnya adalah pemaparan dari Zahriansyah, Head of Welding Workshop, PT. DSI Laser Internasional Indonesia yang menjelaskan bahwa PT. DSI bergerak di bidang laser welding. Beliau juga memberikan informasi teknologi baru laser welding tanpa mengesampingkan metode lain dan merupakan perbaikan dari metode sebelumnya. Laser Weding pada prinsipnya sama, yaitu menyambungkan dua material yang berbeda. Teknik pengelasan ini menggunakan media cahaya laser dengan energi yang tinggi sehingga sangat efektif dan juga minim terhadap deformasi dan distorsi. Hasilnya pun sangat teliti dan presisi karena dilakukan dengan mikroskop 16 kali perbesaran.

Terakhir adalah pemaparan dari Wandi Arnandi, S.T., M.Eng., Ketua Jurusan Teknik Mesin Universitas Tidar yang menjelaskan tentang profil program studi teknik mesin. Baru setelah semua pemateri menyampaikan materinya, di akhir acara dibahas secara singkat oleh Dr. Ir. Sapto Nisworo, S.T., M.T., IPM dan Catur Pramono, S.T., M.Eng.. Alih-alih membuat webinar yang berbeda dan mainstream diadakan oleh banyak kalangan, acara yang juga didukung penuh oleh Himpunan Mahasiswa Mesin (HMM), Fakultas Teknik, Universitas Tidar ini juga menyajikan publikasi e-poster hasil penelitian di penghujung acara. Praktis, Webinar Series #2 dengan tema “Material Science: Progress And Challenge of Welding dalam Arah Riset Nasional.” ini terbilang sukses dan anti mainstream. Selain menggunakan aplikasi Zoom, webinar ini juga disiarkan secara Live Streaming di Channel Youtube Universitas Tidar dan di HMM FT-Untidar Chanel.

Link Youtube  1: https://www.youtube.com/watch?v=VtxHt6xow0Q

Link Youtube  2: https://www.youtube.com/watch?v=8cNLvvEBYCs

Penulis: Nurul Khasanah : Panitia Webinar Series #2 (HMM FT Untidar)
Editing : Fibra

Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Tidar, Magelang, Jawa Tengah mengundang Para Peneliti, Praktisi, Dosen, mahasiswa, dan umum dalam Seminar yang diselenggarakan secara daring (online) pada hari Sabtu tanggal 08 Agustus 2020 dengan tema “Transportasi Publik di Era New Normal”.

Keynote Speaker

  • Drs. Budi Setiyadi, S.H., M.Si. (Direktur Jendral Perhubungan Darat, Kementrian Perhubungan / *)dalam Konfirmasi)
  • Prof. Yusak Susilo (Institute of Transport Studies, University of Natural Resources and Life Sciences, Vienna)
  • Dr. Eng. Muhammad Isran Ramil, S.T., M.T. (Ketua Forum Studi Trasportasi antar Perguruan Tinggi / FSTPT)
  • Ir. Aditia Kesuma Negara, S.T., M.Sc., IPM (GM Operasi dan Pelayanan LRT Jakarta)
  • Dr. Sudarno, S.T., M.T. (Dosen Universitas Tidar)

Opening Speaker

  • Prof. Dr. Ir. Mukh Arifin, M.Sc. (Rektor Universitas Tidar)

Moderator

  • Evi Puspitasari, S.T., M.Sc.

Host

  • Yusfita Chrisnawati, S.Pd.T., M.Sc.

Pendaftaran dan Submit

http://bit.ly/WebinarTransportasiPublik

Narahubung (Telp/WA) :

  • 08157738821 (Fajar Sulilowati)
  • 085725056891 (Ria Miftakhul Jannah)

MAGELANG _ Dalam rangka persiapan dimulainya Semester Gasal Tahun Akademik 2020-2021, Fakultas Teknik mengadakan Workshop Penyusunan Rencana Pembelajaran Semester sebagai pedoman penyelenggaraan perkuliahan secara daring (online) selama masa pandemic Corona Virus Disease (Covid-19). Acara berlangsung selama dua hari pada Jumat-Sabtu (24-25/07/2020) di Ruang Paramount 1, Atria Hotel Magelang. Kegiatan ini dihadiri oleh Rektor Universitas Tidar, Wakil Rektor Bidang Akademik Universitas Tidar,  Dekan Fakultas Teknik, Koordinator Penjaminan Mutu Pendidikan LPPM-PMP, Pejabat Struktural di Lingkungan Fakultas Teknik, Dosen dan Staf Tenaga Kependidikan Fakultas Teknik.

Kegiatan ini bertujuan untuk memastikan kesiapan dosen dalam merencanakan pembelajaran secara daring (online) pada semester gasal mendatang. RPS sangat penting sebagai pedoman dosen maupun mahasiswa dalam melaksanakan kegiatan perkuliahan satu semester yang sepenuhnya dilakukan dari rumah atau secara daring (online)  untuk meraih capaian pembelajaran yang telah ditetapkan.

Dalam sambutannya Prof. Dr. Ir. Mukh Arifin, M.Sc. selaku Rektor Universitas Tidar mengungkapkan “ Kegiatan Perkuliahan semester gasal sepenuhnya akan dilaksanakan secara daring (online), mengingat perkembangan kondisi saat ini. Bagian terpenting dalam mereview atau menyusun RPS yaitu, pertama: terkait rumusan capaian pembelajaran, masing-masing mata kuliah sudah jelas apa yang menjadi tanggung jawab atas kurikulum tersebut, kedua: metode pembelajaran dengan menggunakan terminology pembelajaran yang benar, jangan sampai tertukar. Metode pembelajaran harus disesuaikan dengan rumusan capaian pembelajaran. Ketiga: pengalaman belajar yang diterima mahasiswa, keempat: kriteria penilaian dan indikator, misalnya setelah fieldtrip mahasiswa mampu membuat rancangan analog (kriteria), jika rancangan analog itu sesuai dengan kaidah yang benar maka mahasiswa tersebut bisa lulus (kriteria), sehingga mahasiswa dapat belajar secara mandiri. Dosen juga bisa mengukur capaian mengajar dari indikator tersebut atau  melalui kuis.  Dengan demikian maka setiap dosen pengampu mata kuliah bukan hanya harus memahami kurikulum yang berjalan di Program Studi atau Jurusan masing-masing tetapi juga harus berfikir kreatif untuk menyusun Rencana Pembelajaran Semester (RPS) agar lebih menarik dan inovatif agar mahasiswa yang mengikuti perkuliahan tidak bosan karena perkuliahan dilakukan secara full daring (online). Disamping itu karena perkuliahan dilaksanakan secara full daring (online) maka dosen memiliki waktu untuk melaksanakan penelitian dan pengabdian masyarakat”, jelas Rektor.

Dr. Ir. Sapto Nisworo, S.T. dalam sambutannya mengungkapkan “Dalam penyusunan RPS Ini harus mempertimbangkan beberapa hal yaitu: Penyusunan Rencana Pembelajaran (RPS) harus berdasarkan keahlian bidang masing-masing, setiap tatap muka perkuliahan harus dapat mencapai target capaian pembelajaran yang telah ada. Dalam menghadapi masa pandemic  Corona Virus Disease (Covid-19) ini setiap Program Studi atau Jurusan harus siap menghadapi konsekuensi perubahan RPS yang terkait pelaksanaan semester gasal yang dilakukan secara full daring. Dengan cara memanfaatkan sepenuhnya aplikasi yang telah ada dan disiapkan demi terlaksananya perkuliahan tersebut. Aplikasi ini berupa sistem ELITA yang sudah di tambahkan fitur tambahan H5P, dan aplikasi konferensi jarak jauh seperti aplikasi ZOOM, google net meeting, whats up, telegram dan sebagainya yang dapat dimanfaatkan untuk hubungan antara dosen dan mahasiswa”, tegasnya. Ibrahim Nawawi, S.T., M.T. Selaku Wakil Dekan 1 juga mengingatkan kepada para dosen agar Dalam menyusun RPS perlu diperhatikan taksonomi bloom, untuk komponen C1 s.d C7. Target pembelajaran jangan hanya memahami, tetapi lebih rinci yaitu mengingat, memahami, mengaplikasi, menganalisis, mengevaluasi dan mencipta (grade paling tinggi). Harapan juga memasukkan domain afektif ( dari satu pembelajaran makul ada 3 hal yang harus selalu diperhatikan yaitu knowledge, afektif dan psikomotorik. Semisal dalam diskusi kelompok, mahasiswa mampu menghargai pendapat orang lain, mampu melakukan kerjasama (pengalaman kerja)”, jelas Ibrahim.

Dalam kegiatan ini setiap dosen diwajibkan untuk mengunggah RPS pada laman simokul.untidar.ac.id.  Adapun Rencana Pembelajaran Semester (RPS) memuat Nama Mata Kuliah, Capaian Pembelajaran Lulusan, Capaian Pembelajaran Mata Kuliah, Deskripsi Mata Kuliah, Jumlah Pertemuan Perkuliahan, Kemampuan Akhir yang Diharapkan, Bahan Kajian, Metode Pembelajaran, Alokasi Waktu, Pengalaman Belajar Mahasiswa, Kriteria Penilaian dan Indikator, Bobot Nilai, Referensi dan Peta Capaian Pembelajaran. (Wrt.Fibra)

 

 

Magelang – Webinar yang digelar Fakultas Teknik Universitas Tidar sukses menarik minat peserta hingga 5000 lebih. Antusiasme peserta sangat luar biasa walaupun di masa pandemi Covid-19 ini. Hal tersebut tentu tidak terlepas dari kolaborasi pihak Fakultas Teknik Universitas Tidar dengan Fakultas Teknologi Industri Universitas Bung Hatta, Center of Research Excellence in Nano Technology, Chemical Engineering Department, dan King Fahd University of Petroleum & Minerals serta didukung oleh PT. Perusahaan Gas Negara (PGN) Tbk, PT. Supreme Energy, Forum Cendekiawan Minangkabau (FCWM), dan Persatuan Insinyur Indonesia (PII Learning Center).

 Webinar dengan tema “Renewable Energy: Potensi, Prospek, dan Arah Riset Nasional” dilakukan melalui aplikasi Zoom dan juga disiarkan secara langsung di beberapa channel Youtube sekaligus, yaitu di channel Universitas Tidar, FTI Universitas Bung Hatta, FCWM, dan di channel pribadi milik Ir. Arcandra Tahar, M.Sc., Ph.D. (komisaris utama PT. PGN Tbk) selaku Keynote Speaker pada Sabtu (4/7) lalu.

Narasumber lain yang mempresentasikan pemikiran-pemikirannya di forum ilmiah ini adalah Prof. Dr. Oki Muraza (dari King Fahd University of Petroleum & Minerals), Ir. Yulnofrin Nafilus (dari PT. Supreme Energy), dan Ir. Habibie Razak, M.M., ASEAN Eng., ACPE (dari PII Learning Center). Hal-hal yang telah dipaparkan oleh para narasumber selanjutnya dibahas oleh Dr. Ir. Sapto Nisworo, M.T., IPM (Dekan Fakultas Teknik Universitas Tidar) dan juga Dr. Ir. Hidayat, M.T., IPM (Dekan FTI Universitas Bung Hatta).

Acara yang dimulai pukul 14.30 WIB ini diawali dengan sambutan oleh Prof. Dr. Ir. Mukh Arifin, M.Sc. (Rektor Universitas Tidar) dan Prof. Dr. Tafdil Husni, S.E., MBA. (Rektor Universitas Bung Hatta). Kedua Rektor tersebut sangat mengapresiasi kepada para panitia yang diketuai oleh Arif Rahman Saleh, S.T., M.T. (Dosen Universitas Tidar) atas suksesnya kegiatan yang sangat luar biasa dan fantastis semacam ini. Selain karena mampu mendatangkan peserta dalam jumlah banyak, narasumber-narasumber yang hebat (pakar di bidangnya), tema yang diangkat juga sangat relevan di saat kondisi seperti sekarang ini. “Apalagi melihat pasca pandemi covid-19 nanti, tentunya energi terbarukan akan memainkan peran kunci dalam jangka panjang,” ujar Rektor Universitas Tidar yang diamini oleh Rektor Universitas Bung Hatta.

Ir. Arcandra Tahar, M.Sc., Ph.D. mengawali presentasi dengan mengajak kita semua untuk mengingat dan merenungkan kembali Pasal 33 UUD 1945 yang salah satu ayat di dalamnya berbunyi, “Bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh Negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.”

Beliau berpendapat, “Di dalam ayat tersebut, sedikitnya ada empat cita-cita ideal yang diinisiasi oleh pemikiran Bung Hatta yang dulu turut menyusun dan merumuskan ayat tersebut.” Namun, beliau juga menyadari bahwa pendapat hasil penafsisrannya tentang cita-cita ideal tersebut tidak bisa kita konfirmasi kepada Bung Hatta secara langsung karena beliau sudah meninggal.

Keempat cita-cita ideal hasil penafsiran Ir. Arcandra Tahar, M.Sc., Ph.D. yang pertama adalah Sumber Daya Alam (SDA) harus dikelola oleh putra-putri terbaik bangsa kita. Kedua, teknologi yang digunakan untuk mengambil SDA kita harus berasal dari teknologi yang kita ciptakan sendiri. Ketiga, Pendanaan eksplorasi SDA sebisa mungkin datang dari bangsa kita sendiri. Keempat, pemanfaatan SDA tersebut sebisa mungkin untuk kebutuhan dalam negeri. Jika berlebih, barulah kita ekspor ke negara lain. “Namun, sudahkah cita-cita ideal di atas sudah tercapai pada kondisi saat ini?” tanya beliau kepada para peserta Webinar.

Menurut Ir. Arcandra Tahar, M.Sc., Ph.D., antara cita-cita ideal hasil penafsirannya dengan kondisi saat ini ternyata masih mempunyai gap yang sangat besar. Beliau menegaskan, hal ini bukanlah untuk diperdebatkan, namun untuk bahan perenungan bersama. Misalnya, dengan memunculkan pertanyaan, Bagaimana agar kita semua bisa menutup atau setidaknya memperkecil gap yang ada? Bagaimana agar SDA bisa dikelola oleh putra-putri bangsa kita agar lebih efisien? Bagaimana dengan teknologi, pendanaan, dan pemanafaata SDA-nya?”

Beliau berpendapat bahwa untuk memperkecil gap tersebut semua harus mengambil perannya masing-masing. “Ini adalah peran kita semua, baik itu dari pemerintahan, akademisi, maupun dari sektor swasta yang harus mampu menutup gap agar bisa mengelola SDA sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat,” ujar Beliau.

Dalam pemaparannya yang semakin mengerucut, Ir. Arcandra Tahar, M.Sc., Ph.D. lebih banyak berbicara tentang Technology Development untuk mengelola SDA bangsa Indonesia. Beliau menunjukkan common practice yang ada dan selama ini terjadi di Indonesia bahwa ternyata banyak research yang dikerjakan para peneliti maupun akademisi yang baik dan bisa dikatakan berteknologi tinggi. Namun, research tersebut ternyata tidak laku di pasar, industri, atau bahasa mudahnya tidak bisa diterapkan di Indonesia. Mengapa hal tersebut terjadi? “Karena tidak sesuai dengan Demand (kebutuhan),” kata Beliau. Jadi research berhenti di paper atau publikasi ilmiah saja. Tentu hal ini sangat disayangkan. Oleh karena itu, saat di sesi tanya jawab, beliau mencontohkan kasus proyek di PT. PGN Tbk. “Adakah kegiatan yang berdasarkan Demand yang kita carikan teknologinya sehingga menghasilkan biaya yang lebih efisien?” Ternyata hal tersebut diterapkan di proyek pengembangan pipa Rokan. “Setelah dilakukan penelaahan yang mendalam, termasuk dalam pemilihan teknologi, ternyata biaya proyek tersebut dapat dipangkas yang semula 450 juta dolar AS menjadi 300 juta dolar AS. Artinya, ada penghematan sebesar 150 juta dolar AS atau setara 2,1 triliun rupiah,” ungkap Ir. Arcandra Tahar, M.Sc., Ph.D..

 

Selanjutnya, beliau memaparkan tentang kendala pengelolaan Renewable Energy di Indonesia dengan memberikan pemantik berupa pertanyaan, “Kenapa Pricing atau tarif penjualan Renewable Energy di negara lain bisa lebih murah sementara di Indonesia susah bersaing dengan penjualan energi yang berasal dari fosil?”

 Beliau mengungkapkan masalah Financing adalah kendala atau tantangan utama yang harus dihadapi. Tidak lupa, beliau juga membandingkan dengan kondisi negara-negara lain di Eropa. Tantangan lainnya yaitu masalah Permits (ijin) yang sangat susah dan lama (bahkan bisa tahunan), Land Acquisition (pembebasan lahan), permasalahan Smart Grid System, dan Tax and Fiscal Incentives (tentang perpajakan).

Di penghujung presentasinya, Ir. Arcandra Tahar, M.Sc., Ph.D. berpendapat, “Jika saja permits cepat, Land Acquisition bisa gratis, financing bisa berbunga rendah, maka di saat itulah kemajuan pengembangan Renewable Energy bisa dipercepat.” Artinya, “Tarif penjualan Renewable Energy kemungkinan besar akan bisa bersaing dengan energi yang berasal dari fosil,” pungkas beliau.

Di sesi selanjutnya, Prof. Dr. Oki Muraza (dari King Fahd University of Petroleum & Minerals) lebih banyak memaparkan tentang Bioenergy, Ir. Yulnofrin Nafilus (dari PT. Supreme Energy) sharing lebih banyak dari sisi bukti penerapan renewable energy yang sudah ada, dan Ir. Habibie Razak, M.M., ASEAN Eng., ACPE (dari PII Learning Center) memaparkan Engineer in Training Program yang bertujuan agar para insinyur freshgraduate bisa terlibat di pengembangan proyek-proyek renewable energy di Indonesia.

Webinar bisa dilihat di channel Youtube: https://www.youtube.com/watch?v=hvog178qP-I

Rilis Berita oleh:
Ikhwan Taufik, S.Pd., M.Eng. (Panitia bagian publikasi, Dosen Teknik Mesin FT Untidar)
HP/WA: 085926091990

Diedit oleh:

Fibra Budyasoko K. N., S.T.

Dalam rangka penyelenggaraan program pendidikan dalam masa penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19) dan upaya mendorong agar mahasiswa dapat menyelesaikan masa studi tepat waktu, maka Fakultas Teknik mengeluarkan kebijakan membuka Semester Antara demi mewujudkan hal tersebut.  untuk lebih jelas silahkan perhatikan pengumuman berikut :

Kami berharap agar dapat di manfaatkan oleh para mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Tidar, semoga bermanfaat.

Dalam rangka mendukung program pemerintah untuk mencegah dan penanggulangan penyebaran virus Covid – 19, maka Fakultas Teknik Universitas Tidar mengeluarkan kebijakan untuk melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Secara Daring (Online) pada periode tanggap darurat Covid-19 (Corona) ini. Bila anda adalah mahasiswa Fakultas Teknik Universitas TidarProgram Sarjana dan telah menempuh 110 SKS dengan IP minimal 2,40 maka silahkan perhatikan pengumuman di bawah ini.

Pendaftaran dapat dilakukan secara Daring (Online) pada link di bawah ini mulai Tanggal 23 Juni 2020 s/d 08 Juli 2020.

Semoga dengan adanya program tersebut dapat bermanfaat bagi masyarakat, bangsa dan negara dalam percepatan penanggulangan Covid-19.

 

MAGELANG _ Di masa pandemi Covid-19, Himpunan Mahasiswa Teknik Mesin Universitas Tidar mendatangkan praktisi dari dunia industri secara virtual dalam acara Seminar Online dengan tema “Permesinan Industri dan Tantangannya di Era Industri 4.0”. Beliau adalah Dian Setyo Haryono, Staff New Model, Catia Section dari PT Honda Prospect Motor, Karawang. Sejatinya, ini merupakan langkah alternatif sebagai pengganti mata kuliah Permesinan Industri dan Elektroplating yang diampu oleh Ikhwan Taufik, S.Pd., M.Eng.

Peserta Seminar Online yang diadakan dua kali yaitu Batch #1 pada Sabtu (16/5) dan Batch #2 pada Sabtu (6/6) lalu, dibatasi hanya bisa diikuti mahasiswa internal yang mengambil mata kuliah Permesinan Industri dan Elektroplating. Sedikitnya ada tiga kelas yang mengikuti acara ini. Antusiasme peserta cukup tinggi jika dilihat dari pertanyaan-pertanyaan yang diajukan pada saat sesi tanya jawab. Salah satunya adalah Arjuni Syafangatun yang menanyakan tentang skill-skill yang sebaiknya dikuasai mahasiswa agar bisa menjadi poin plus saat terjun di dunia industri.

Menurut Dian Setyo Haryono, permesinan di industri saat ini sangat integrated. Artinya, masing-masing section ataupun plan saling terintegrasi. Oleh karenanya, banyak tantangan yang harus dihadapi apalagi di era Revolusi Industri 4.0 ini. Banyak skill tambahan yang harus dipelajari secara mandiri oleh mahasiswa agar bisa bersaing dan menjadi poin plus saat terjun di dunia industri, khususnya saat interview kerja. Jadi, mahasiswa tidak boleh cepat puas hanya karena telah mendapat nilai A dari dosen. Namun, mahasiswa harus tetap belajar hal-hal baru khususnya skill tambahan yang mendukung perkuliahananya. Pak Dian, sebutan akrabnya, mencontohkan dirinya sendiri.

Dulu, sama seperti mahasiswa pada umumnya saat sedang menempuh kuliah, beliau pun hanya belajar software yang diajarkan di kampus saja. Namun, saat sudah terjun di dunia industri, ternyata software yang digunakan berbeda. Oleh karena itu, ia pun belajar software yang baru dikenalnya tersebut. Hingga saat ini, beliau menjadi Staff New Model di Catia Section karena semangat belajarnya dalam mempelajari hal-hal baru.

Senada dengan pernyataan dari Dian Setyo Haryono, Ikhwan Taufik, S.Pd., M.Eng., dosen jurusan Teknik Mesin Untidar menambahkan bahwa dunia permesinan ataupun manufaktur tidak hanya sebatas turning, milling, drilling, dll. Itu baru sedikit contoh dari jenis proses manufaktur subtraktif (Subtractif Manufacturing). Kenyataannya, masih ada Formative Manufacturing, Additive Manufacturing, bahkan juga ada proses Micro Machining. “Jadi, saya berharap mahasiswa mempunyai struggle yang lebih kuat lagi untuk belajar dan terus belajar hal-hal yang baru,” ujar Taufik.

Taufik berharap, “Dengan adanya seminar ini, setidaknya mahasiswa menjadi lebih terbuka wawasannya bahwa mata kuliah Permesinan Industri dan Elektroplating sangat penting peranannya di dunia Industri.” Selain itu, beliau juga menambahkan, walaupun dalam masa pandemi Covid-19 seperti saat ini, semangat belajar mahasiswa harus senantiasa dipupuk dan tidak boleh kendor hanya karena jarak. Mahasiswa harus tetap semangat belajar secara mandiri dari rumah masing-masing. Tidak lupa, beliau juga mengapresiasi pengurus Himpunan Mahasiswa Teknik Mesin Universitas Tidar yang telah berinisiatif membuat acara-acara kreatif semacam ini. (Edit. endah & fibra)

MAGELANG – Berdasarkan hasil seleksi yang dilakukan oleh tim reviewer. Maka dengan ini kami sampaikan daftar proposal Program Mahasiswa Wirausaha yang lolos seleksi dan dapat didanai (dengan dan/atau tanpa perbaikan) oleh Fakultas Teknik Universitas Tidar pada T.A. 2020. 

Kami ucapkan selamat bagi yang telah lolos seleksi, dan semoga dapat terwujud keinginan dan harapan saudara. Bagi yang belum lolos jangan berkecil hati, masih banyak kesempatan yang menanti saudara. tetap semangat dan pantang menyerah untuk tetap berkarya dalam memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi demi menyambut masa depan yang lebih baik. (adm web : fibra)