MAGELANG – Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) mengumumkan Perguruan Tinggi Negeri (PTN) kelompok ujian Sains dan Teknologi (SAINTEK) terketat di Indonesia. Pada penerimaan SBMPTN yang telah dilakukan sebelumnya, Salah satu yang disebutkan pada urutan atas adalah Universitas Tidar Magelang, Jawa Tengah.

Untidar masuk lima besar Perguruan Tinggi Negeri kelompok ujian Sains dan Teknologi (SAINTEK) terketat di Indonesia.  Sebanyak 7.230 pendaftar kelompok Saintek dengan ketetatan 1:15

Hal ini membuktikan bahwa UNTIDAR mulai dikenal luas. Perlu diketahui UNTIDAR merupakan PTN satu satunya yang ada di wilayah karesidenan kedu dan merupakan PTN baru dengan Akreditasi B dan membuktikan bahwa UNTIDAR memiliki kemajuan yang sangat pesat.

Pada SBMPTN, program studi kelompok SAINTEK dengan jumlah peminat terbanyak adalah Teknik Sipil dengan total 1.335 peserta.
“Ketetatan prodi Teknik Sipil di Untidar yaitu 1 : 27 dari total peminat 1.335 peserta dan yang diterima sebanyak 50 orang,” imbuh Wakil Rektor Bidang Akademik Untidar, Dr. Ir. Noor Farid, M.Si.
Berarti setiap satu anak harus menyingkirkan 27 pendaftar lainya agar lolos di Teknik Sipil Untidar. Jika dihitung prosentase peluang lolosnya kurang dari 4%. Yang mana, setiap 100 pendaftar hanya kurang dari 4 orang yang diterima. Ini membuktikan bahwa Program Studi Teknik Sipil sangat banyak diminati oleh pendaftar.

Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Akademik Dr Noor Farid menambahkan.
Dalam SMM ini untuk prodi dengan peminat tertinggi Teknik Sipil (S1) ada 423 pendaftar, Agroteknologi ada 400 orang dan Teknik Mesin sebanyak 288 pendaftar. Kemudian untuk kelompok Soshum peminat tertinggi Manajemen (S1) dengan 437 pendaftar, Ilmu Administrasi Negara (S1) ada 461 dan Ekonomi Pembangunan (S1) dengan 398 pendaftar.

Untuk total pendaftar SMM sebanyak 2.620 dengan studi kelompok saintek 1.145 peserta dan studi kelompok soshum 1.475 peserta. Adapun lokasi tes menempati 132 ruangan, dengan 20 ruang betermpat di Untidar, SMAN 2 (24), SMAN 3 (20), dan SMAN 5 (28)

Artikel Oleh : Sheva Yekti A dan Ilham Pangestu (Upl by FBR)

Diberitahukan kepada seluruh Mahasiswa aktif Fakultas Teknik Universitas Tidar yang akan mengajukan Permohonana beasiswa PPA Th 2019, dan membutuhkan surat rekomendasi dari fakultas. format Blangko surat rekomendasi dapat di download di bawah ini.

Blangko Surat Rekomendasi PPA 2019

 

Silahkan mengisi blangko dengan cara DIKETIK dengan rapi dan mencetak sendiri, seperti contoh di bawah ini:

 

mengenai permintaan  TANDA TANGAN  dari Dekan Fakultas Teknik dengan tatacara sebagai berikut :

  1. membawa hasil cetakan surat keterangan tersebut ke TU Jurusan atau Program Studi masing-masing untuk mendapat persetujuan dengan menunjukkan Kartu Tanda Mahasiswa yang masih berlaku sebagai bukti mahasiswa yang masih aktif;
  2. Setelah mendapat persetujuan dari TU Jurusan atau Program Studi masing-masing, berkas dibawa ke kantor TU Fakultas untuk mendapatkan Tanda tangan dari Dekan Fakultas Teknik.

atas perhatianya kami ucapkan terima kasih

Jurusan Teknik Sipil Universitas Tidar menyelenggarakan Seminar Nasional Kewirausahaan, Senin (1/7), di Wisma Sejahtera, Magelang. Seminar bertemakan “Peluang dan Tantangan Wirausaha di Bidang Teknik Sipil di Era Industri 4.0”.

Seminar Nasional Kewirausahaan yang menghadirkan narasumber yang ahli dibidangnya, H. Suchrodi dan Ir. Wim Kadaryono, M.M.. H. Suchrodi menceritakan perjalananya di dunia usaha, beliau bercerita jika dirinya adalah seorang pegawai negeri kemudian memilih keluar  dan memulai usahanya, usaha pertama beliau adalah seorang penjual koran, sampai saat ini beliau sudah memiliki usaha alat berat dan sudah memiliki ribuan alat berat. Selain sebagai pengusaha penyewaan alat berat, beliau juga memiliki usaha lain seperti pembangkit listrik tenaga geotermal, pemandian air panas, dan masih banyak lainnya.

“Kalau bisa jangan melamar pekerjaan, anda yang menciptakan lapangan pekerjaan dan kunci utama yang dipegang harus jujur” ujar H. Suchrodi memberi wejangan kepada pada mahasiswa yang hadir.

Sementara Ir. Wim Kadaryono, M.M. membawakan materi tentang penggunaan baja ringan dan memberikan kiat-kiat sebelum berwirausaha. Tantangan wirausaha pada era revolusi industri 4.0 juga menjadi pembahasan yang disampaikan oleh beliau.

Menurut salah satu peserta seminar, Febri Kurniawan acara seminar nasional khususnya dengan tema kewirausahaan harus lebih sering diadakan agar dapat memberikan motifasi dan contoh langsung kepada mahasiswa, sehingga mahasiswa lebih yakin untuk menjadi seorang pengusaha nantinya.

 “Semoga acara seperti ini lebih sering diadakan baik oleh jurusan, fakultas, universitas ataupun yang lain. Dengan diadakan seminar nasional kewirausahaan ini, saya menjadi lebih termotivasi untuk menjadi pelaku usaha, khususnya dibidang teknik sipil kedepannya.” Tutur Febri.

“Dengan didatangkannya  para pelaku usaha khusunya dibidang teknik sipil, membuat saya dapat berinteraksi secara langsung dan melihat secara langsung kesuksesan beliau-beliau ini, membuat saya semakin terinspirasi.” Tambah Febri.