Mesin Peniris Minyak Untuk Meningkatkan Produksi Keripik Tempe Umkm Desa Kwadungan Gunung, Kledung, Temanggung

Salah satu pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) desa binaan Universitas Tidar ada pada Desa Kwadungan Gunung, Kledung, Temanggung. Ibu Apri Suwarni salah satu pelaku usaha keripik tempe berupaya semaksimal mungkin untuk mempertahankan omzet dengan mengatasi kendala-kendala dan perbaikan melalui metode maupun peralatan produksi keripik tempe. Sehingga usaha dapat berjalan dengan lancar dan penjualan meningkat.

Penggunanaan peniris minyak dianggap efisien dan sangat membantu pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah) UMKM dalam proses penirisan minyak dan mengurangi kandungan minyak sehingga hanya ada sedikit minyak yang masih tersisa pada makanan tersebut. Namun, pada kenyataannya pelaku UMKM masih menggunakan peniris secara tradisional berupa saringan dan diberi alas tisu ataupun koran.  Proses penirisan keripik tempe masih dengan cara tradisional.  Cara tersebut kurang efektif karena setelah ditiriskan, akan ada minyak yang mengendap pada bungkus. Hal tersebut menyebabkan keripik tidak tahan lama dan memungkinkan adanya perubahan rasa. Oleh karena itu, tim Pengabdian Kepada Masyarakat Fakultas Teknik (FT) Universitas Tidar yang di ketuai oleh Risky Via Yuliantari, M.Eng, dengan anggota Herru Santosa Budiono, S.T., M.T. dan dibantu oleh Mahasiswa Teknik Mesin, Rizky Joko Setiawan memberikan solusi bantuan berupa Mesin Peniris Minyak Menggunakan Silicon Controlled Rectifier (SCR) sebagai Pemutar Kecepatan Dinamo.

“Harapannya dengan adanya mesin peniris minyak tersebut proses produksi keripik tempe semakin meningkat“

Adapun spesifikasi peniris minyak tersebut berukuran 600 mm x 800 mm x 615 mm dengan daya motor sebesar 0,25 PK dan tegangan 220 V; bahan rangka dari plat besi dan besi stall 3 mm x 3 mm x 1,2 cm dengan diameter tabung dalam 29,5 cm dan tinggi 30 cm, serta diameter tabung luar 34 cm dan tinggi 40 cm.

Penulis & Editor : Sulis